Tulisan ini saya buat sesampainya di rumah, beberapa hari setelah mengikuti rekonsiliasi di Kalasan bersama teman-teman kelas XII SMA Stella Duce 1 Yogyakarta. Rekonsiliasi inilah yang membangunkan, menyadarkan saya bahwa masa-masa SMA saya sudah hampir berakhir. Tiga tahun terasa begitu cepat dan tanpa sengaja sudah membentuk saya menjadi pribadi yang (semoga) lebih baik dari sebelumnya.
Tidak seperti teman-teman kebanyakan, saya menghabiskan masa SMA saya di perantauan, jauh dari orang tua (sedikit berlebihan sih), dimana lingkungan SMA saya adalah lingkungan yang homogen (sekolah cewek semua) dan saya hidup di asrama. Keadaan yang kompleks tadi awalnya sungguh merupakan mimpi buruk dan perjuangan yang amat sangat berat walaupun saya sendiri yang memilih untuk mencemplungkan diri di Jogja (tanpa paksaan orang tua atau siapapun lho). Mulai dari adaptasi seragam putih biru jadi seragam abu-abu, terpaksa berubah dari anak mami yang manja jadi anak yang harus mandiri biar bisa tetap hidup layak, menjaga manner saya yang dirasa sedikit lebih kasar dari orang jawa kebanyakan (saya besar di Sidoarjo, Jawa Timur) agar tidak bentrok dengan kakak kelas (dan kakak asrama), sabar menahan diri menghadapi suster-suster sarama yang baiiiik tapi kadang menyebalkan, tugas-tugas yang nggak tahu diri, blablablaaa. Tidak jarang saya menangis dan berpikir untuk menyerah karena terlalu capek dengan keadaan yang terlalu cepat berubah, tapi beruntunglah saya karena saya memiliki sahabat yang rasanya tidak pantas lagi disebut sahabat karena mereka semua adalah SAUDARA :)
Rina Karina Kurniawan

Saat pertama kali sampai Jogja dan asrama Rinalah orang yang pertama kali saya lihat. Saya sedang sibuk menurunkan barang dari mobil dan pada saat bersamaan Rina juga baru saja tiba dengan taxinya. Kami berjalan beriringan masuk asrama. Sambil berjalan Rina mengajak saya berkenalan, lalu kamipun berkenalan seadanya. Kenapa seadanya? Karena saya sedang bad mood dan mungkin Rina menyadari wajah saya yang angker dan (sedang) tidak bersahabat. Untung saja kesan pertama yang buruk tidak terus berlanjut karena ternyata kami mendapat unit yang bersebelahan.
Pada mulanya banyak yang susah membedakan kami, bahkan Sr. Yosefa, suster asrama sering salah memanggil nama kami. Ya, saat itu kami cukup mirip dalam beberapa hal, seperti rambut, postur tubuh, hingga wajah. Tapi itu duluuuuu dekali, awal kelas X! Sekarang? Voilaaa, yang satu tumbuh ke atas dan ke samping (walau dominan melebar :p) sedangkan yang lainnya makin melebar tanppa pernah bertambah tinggi (tragis!)
Bernadetta Diajeng Ayu Hardanti

Inilah teman saya di unit 16 saat kelas sepuluh J Bisa dibilang Ajeng termasuk salah seorang yang mengalami krisis identitas. Tidak seperti saya, Rina, atau lainnya yang dengan mantap menjawab “Sidoarjo, Makassar, blablabla” saat ditanya mengenai asal daerah, Ajeng selalu menjawab “Asal SMP dari Tulungagung, tapi sekarang sudah pindah ke Solo”. Belum lagi kebanyakan orang akan kembali bertanya “Tulungagung itu di mana ya?” lalu dengan narsisnya Ajeng mempromosikan Tulungagung sebagai daerah penghasil marmer nan kaya di Jawa Timur sana.
Dibalik tampangnya yang tanpa ekspresi ternyata dia kecil-kecil cabe rawit! Siapa sangka badan dan muka imut gini doyan sama drum serta game online penghabis uang, dan nggak takut berantem, dikejar-kejar sampai Jogja sama PREMAN TULUNGAGUNG! Beruntunglah sejak di Jogja Ajeng tobat mainan game online karena paksaan dari kita.
Fransisca Steffi Heindradi
Kesan pertama kenal cicik ini jutek dan aneh! Inget banget lirikan di balik kaca mata ala cat woman pas di meja makan aula waktu kenalan pertama kali. Astaga seremnyaaaa! Belum lagi kebiasaan anehnya bawa sapu tangan handuk kecil kemana-mana padahal kayaknya juga nggak ada guna, nggak tau dipakai buat apa. Hahaha! Awal kelas X Tepi hobi banget bergaya emo (padahal aslinya manjaaaaaa banget! Hha!), tapi sekarang jadi lebih feminine dan bahkan nggak jarang naluri ciciknya muncul (Ampun, Tep!) Satu lagi, ternyata Tepi gudang novel! Waaaaaah, klop deh kita. Mulai dari Sita Karina, Agnes Jessica, dll semua diembat. Jadilah kita sering barter novel :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar