Sabtu, 28 Mei 2011

Arga dan Koran Bekas

Selama ini keluargaku terbiasa mengumpulkan koran dari langganan kami tiap hari. Koran-koran tadi biasanya akan diambil oleh salah satu aktivis Gejera untukdijual dan hasilnya akan disalurkan untuk sebuah panti asuhan di Surabaya. Sebelum diambil, koran tadi ditumpuk di gudang lantai dua hingga bergunung-gunung banyaknya.

Tadi sore, disaat orang rumah sedang sibuk dengan kegiatannya masing-masing, datanglah seorang tukang rombeng ke rumah dan menanyakan apa ada koran bekas yang mau dirombeng apa tidak.

Mbak Lia, kakak sepupu, lagi sibuk nyapu di depan rumah melihat Arga bolak-balik keluar masuk rumah sambil membawa tumpukan koran bekas. Koran-koran tadi diberikan kepada Pak Rombeng lalu Arga diberi uang Rp 7000,00 dan Pak Rombeng tadi pergi (sambil membawa koran-koran tadi tentunya).

Arga segera masuk ke rumah dan menaruh uang Rp 7000,00 tadi di dompet belanja dan dengan bangganya bilang sama mama, "Ma, tadi korannya tak jual. Aku dapet uang Rp 7000,00 Tadi korannya 7 kg."

Mama keget dan heran karena Arga menjual koran bekas yang pada mulanya akan diambil untuk keperluan panti asuhan, dan dengan harga cuma Rp 1000,00 / kg pula (biasnya koran bekas dijual Rp 1500,00 / kg).

Saat makan malam, mama dan kakak menceritakan kejadian tadi dan sambil malu-malu Arga ikut tertawa saat kami menertawakannya.

Dasar Arga!

Ini dia Arga, adik saya yang baru berumur 6 tahun :p
*foto ini diambil saat Arga berumur 5 tahun


1 komentar: