Kamis, 06 Mei 2010

Maaf?

5 Mei 2010 pukul 21.00
Bel tanda jam belajar berakhir berbunyi. Di hadapan saya tersedia hidangan yang sangat lezat dan mampu menghangatkan otak saya dari udara dingin yang diakibatkan hujan sore harinya, buku paket dan LKS PKn. Ya, besok saya ulangan. Belum begitu malam memang, tapi aku sudah amat ngantuk dan lelah. Asrama yang tenang (sebelumnya aku jarang menemukan ketenangan seperti ini di sini) ditambah udara sejuk benar-benar mengiringku untuk naik ke atas kasur dan meninggalkan semua materi PKn yang harus ku jamah. Pukul 21.40. Aku memutuskan untuk menyudahi pertarungan dengan PKn dan mulai merangkak di bawah selimut ku yang hangat.

Pukul 21.52
Nokia ku bergetar. Ada SMS masuk. Aku tersenyum saat membaca nama yang mucul pada layar. Dia rupanya. Senang sekali rasanya karena selama beberapa hari ini kami tidak berkomunikasi lewat media apapun (lagi-lagi) karena alasan klise, sibuk.


"Maafin aku, ya..
Kalo aku udah banyak salah sama kamu..
Aku udah nyakitin kamu jauh lebih dari sakit-sakit biasa..
Maaf aku pernah mampir dihidup kamu..
Pernah jadi bagian kecil dihidup kamu..
Maaf.."



Akua bergetar membacanya..
Ada sesuatu yang salah.

Kenapa tiba-tiba permintaan maaf ini muncul?
Apa yang harus dimaafkan?
Apa yang buat kamu minta maaf?

Aku kira semua sudah berakhir dan sudah dimulai lagi.
Artinya semua sudah termaafkan.

Bukan bermaksud berprasangka buruk sama kamu. You are trying to hide something now. I know 'cause I have strong feeling enough. Semua yang terlintas di hadapan ku cukup menggambarkan bahwa memang ada sesuatu yang tidak beres. Aku nggak maksa kamu buat cerita semua ini, apalagi sekarang. I just want you to know that I'm here and waiting for your share.


Waktu hampir 3 tahun bukan waktu yang singkat buat aku kenali kamu. Aku juga cukup tahu perasaannya karena ia pun cukup gamblang mengekspresikan dirinya lewat media yang jelas-jelas aku ada di sana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar