Kamu tahu, kan arti kalimat mendapatkan jauh lebih mudah daripada mempertahankan? Kamu tahu, kan bagaimana rasanya kehilangan sesuatu yang sudah kamu dapatkan dengan penuh perjuangan? Kamu juga tahu, kan berapa harga yang harus dibayar untuk menebus kesempatan kedua yang mahal? Harus semua terulang lagi, kah?
Apa perlu aku memberitahumu bagaimana sakitnya dilepas begitu saja? Apa perlu aku memberitahumu bagaimana lelahnya menerka? Apa perlu aku memberitahumu bagaimana sulitnya mencari serpihan yang tercecer? Apa perlu aku memberitahumu bagaimana kesalnya hanya berdiri sebagai penonton pasif, hanya dapat melihat dan mendegar apa yang terjadi, sedangkan komentar, protes, atau apapun yang keluar juga tak akan didengar dan tersampaikan?
Sepertinya kamu belum banyak belajar dari pengalaman. Kamu harus banyak belajar bagaimana cara mempertahankan! Mungkin kesempatan kedua tersedia untukmu, tapi bagaimana dengan yang ketiga? Jangan banyak berharap!
Begitu bebal dan bodohnya jika nanti kamu kehilangan lagi yang sudah kau gengam sebelumnya namun sempat terlepas. Begitu egoisnya jika nanti kamu mengorbankan perasaan sekitarmu, bahkan mematikan hatimu demi pemikiranmu yang mati. Apa kamu tidak merasa lelah terus menerus mengenakan topeng sekaligus perisaimu yang selalu berkata, "Semua baik-baik saja. Aku hanya ingin minta maaf dan berterima kasih"?
Bukan berarti aku menuntutmu melakukan ini-itu. Jangan pernah berpikir aku memberi. Aku hanya melakukan apa yang harus aku lakukan. Bertindak sesuai dan untuk hati dan rasioku, bukan untukmu atau siapapun. Aku hanya mengingatkanmu bahaya bermain peran!
T.T makasih
BalasHapus