Sebagai anak pertama diantara dua lelaki,
dulu saya pingiiin banget ngerasain punya kakak laki-laki dan adik perempuan.
Kenapa? Kakak laki-laki terkesan gentle dan bisa difungsikan jadi semacam
bodyguard buat adik-adik perempuannya, lalu adik perempuan bisa merangkap jadi
boneka lucu, gemesin, yang bisa didandani ini itu plus jadi sarana curhat kakak
perempuannya.
Keinginan pertama jelas stuck.
Nggak mungkin kan saya balik ke perut mama lagi, lalu minta kakak laki-laki
kemudian saya lahir kembali. Yaudah, saya terima dengan legowo lagi pula kakak
laki-laki perangkap bodyguard yang bisa digandeng kan nggak harus kakak
kandung, mas-mas sepupu yang kece dan seabreg bisa diadu juga kok J
Nah tinggal masalah adik perempuan nih.
Eeeeh ternyata anak ketiga dalam keluarga yang selisih umur belasan dengan saya
laki-laki! Untuk minta adik ke ortu lagi juga udah nggak mungkin dan jujur saja
saya nggak bayangin gimana kalau masih ketambahan precil lagi hhi. Tapi
sedihnya mayoritas sepupu dibawah saya juga laki-laki. Huah mana adik perempuan
saya!
Sampai akhirnya saya ketemu pacar. Anak
ketiga dari enam bersaudara yang kebetulan banget berkakak laki-laki dan
beradik perempuan. Nah, paket lengkap nggak nih J
Akhirnya saya merasakan punya adik perempuan hhi.