Senin, 30 April 2012

Singing in The Rain


I'm singing in the rain
Just singing in the rain
What a glorious feeling
I'm happy again
I'm laughing at clouds
So dark up above
The sun's in my heart
And I'm ready for love
For love
Let the stormy clouds chase
Everyone from the place
Come on with the rain
I've a smile on my face
I'll walk down the lane
With a happy refrain
Singing, singing in the rain
In the rain.


I'm singing in the rain
Just singing in the rain
What a glorious feeling
I'm happy again
I walk down the lane
With a happy refrain
I'm singing, singing in the rain
In the rain
In the rain

#Jamie Cullum

Jumat, 20 April 2012

Nilai Buku Bukan dari Cover

Bukan maksud ngasih kuliah umum karena saya cukup sadar diri IP semester 1 saya tidak begitu memuaskan. Singkat katanya standar, tapi disini saya cuma menyampaikan opini dan pemikiran saya yang ternyata ada ladasan teorinya. Sekali lagi saya bukan bermaksud sok psikolog dan menggurui. Jika berminat, silahkan melanjutkan ke paragraf berikut, tapi jika merasa tulisan saya kali ini tidak menarik, nyolot, atau apalah itu, daripada anda membaca sambil bersungut-sungut dan menyumpahi saya, lebih baik tutup saja tab ini :)

selamat menikmati...

Langsung saja. Saran saya: jangan langsung percaya dan terhanyut dengan first impression. Kenapa? Alasannya cukup sederhana. Sistem kepribadian manusia terdiri dari tiga komponen; id,ego, dan superego. Ketiganya berpadu sedemikian rupa sehingga jadilah kita. Tapi taukah anda jika hanya komponen ego yang terlihat dengan begitu jelasnya dalam tingkah laku kita, sedangkan id yang berisi dorongan ditekan oleh superego agar tindak tanduk kita sesuai dengan nilai dan norma dalam masyarakat? Selain itu manusia adalah mahluk berakal yang cerdik memainkan persona atau topeng sesuai dengan situasi dan kehendaknya.

Saat pertemuan pertama, manusia tentu akan berusaha menggunakan persona terbaiknya demi terciptanya suatu skema positif bagi yang lain. Salah? Tentu tidak dan anda juga pasti mengalaminya kan? Oleh karena itu janganlah menaruh harapan yang terlalau besar di awal, maupun buta dan menganggap penilaian awal adalah harga mati. Kenali lebih dekat lalu evaluasi penilaian awalnya.