Minggu, 22 Agustus 2010

Freakin' Earthquake

Sabtu, 21 Agustus 2010
Seperti malming-malming sebelumnya, kita tetep nggak tau musti ngapain. Terlalu banyak rencana tepatnya. Gale-lah, Shopping-lah, Phuket-lah tapi ujung-unjungnya kita ke Dixie. Aneh, kan? Diluar opsi kita saat itu.
Dengan kantong dan dandanan seadanya kita ke Dixie. Ternyata Dixie ramai banget!

18.30 WIB, 2nd floor Dixie Gejayan
Aku, Maria, Ajeng, Monic, Tepi lagi nungguin makanan sambil sibuk masing-masing. Aku sibuk perhatiin Jalan Gejayan yang ramai tapi normal untuk ukuran malming, Monic sama Tepi sibuk sama majalah, Ajeng sibuk sama hape barunya, dan Maria autis sama Ito-nya). Posisi kita di pojokan saat itu, deket kaca.

Sekitar pukul 19.00 WIB
Masih sibuk sama aktivitas masing-masing.
Tiba-tibaaa... Kok meja sama lantainya getar ya?
Orang-orang panik. Lantai dua yang tadinya emang gaduh jadi makin gaduh karena orang-orang pada teriak, “Gempaaaa, gempaaaaa!” Refleks kita berdiri dan pegang hape sama dompet masing-masing. Dari tempat itu kita bisa liat beberapa mobil yang lagi melaju kini menepi dan orang-orang yang ada di lantai satu berhamburan dan menatap bangunan Dixie dengan ngeri.
Bumi masih bergetar.
Orang-orang makin panik. Ada yang lari turun tangga (Ok, that was a bad idea!), ada yang teriak-teriak histeris, ada yang tiarap di kolong meja (Ini baru betul!), dan ada yang dengan bodohnya cuma berdiri-bengong-pucet-nggaktaumaungapain, kita.
Getaran berhenti.
Kita masih berdiri-bengong-pucet-nggaktaumaungapain. Orang-orang mulai tenang dan kembali ke tempat duduk dan aktivitas masing-masing, bahkan mbak-mbak yang ngumpet di kolong meja tadi juga sudah berdiri dan dengan cool-nya ngerapiin dandanan yang sempat kacau. Kita? Masih berdiri dengan tangan dan kaki yang gemetar dan muka pucat, terutama Tepi.
Setelah duduk dan kesadaran kembali, kita pegang hape masing-masing. Kasih kabar ortu dan sanak saudara (dan pacar), buka facebook dan twitter (sempat-sempatnya).
5 SR dengan kedalaman 10 km di darat rupanya, pantesan kenceng. Jalan Gejayan yang mulanya masih normal untuk ukuran malming jadi penuh, hampir macet. Monic masih panik. Maklum, dia trauma sama gempa Jogja 2006 lalu. Nggak selang lama gempa Jogja kali ini sudah nangkring di Trending Topik. (Zzzzzzz -.-) dan banyak situs berita online yang ngabarin gempa ini. Seandainya nggak cuma heboh pasca-gempa aja yang cepet beredar, tapi juga earthquake warning-nya. Ngarep.

Ada tips bagus dari mamanya Tepi pas ngadepin gempa di restoran, angkat piring lalu kabuuuuuur! Nah, kalau gitu kan jadi gratisan :D

Rabu, 11 Agustus 2010

Dengarkanlah

Kalau aku minta kamu dengarkan,
dan kamu malah menasihati aku,
kamu tidak memberikan apa yang ku minta.

Kalau aku minta kamu dengarkan,
dan kamu malah mengatakan mengapa
aku seharusnya tidak merasa seperti itu,
kamu menginjak-injak perasaanku.

Kalau aku minta kamu dengarkan,
dan kamu malah merasa punya
sesuatu untuk mengatasi masalahku,
walaupun tampaknya aneh,
kamu sungguh mengecewakan aku.

Dengarlah!

Yang kuminta hanyalah agar
kamu mendengarkan.

Jangan bicara
atau berbuat – dengarkan saja.


-7 habbits-